26 Maret, 2009

Peran Omega-9 dlm diet jantung sehat

Perkembangan trend pangan di dunia terfokus pada empat bidang pangan utama yaitu pangan yang mampu menciptakan perbedaan positif bagi kehidupan manusia saat ini dan di masa depan yaitu:

1. Pangan yang mampu memperbaiki kesehatan kardiovaskuler.
2. Pangan yang membangkitkan daya mekansime alamiah ketahanan tubuh.
3. Pangan yang dapat meningkatkan kesehatan wanita, kebugaran dan kecantikan.
4. Pangan yang dapat meningkatkan status gizi anak.


Perkembangan pangan dengan kadar Omega 9 tinggi dapat dipandang memenuhi dua kategori pertama. Untuk jelasnya mohon simak berikut.


Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat, sedang “ngetrend” dalam masyarakat yang memiliki tingkat kehidupan ekonomi dan sosial yang tinggi. Gaya hidup sehat banyak variasinya, tetapi secara umum meliputi beberapa faktor berikut: kecukupan olahraga, berpandangan hidup positif, mengkonsumsi makanan sehat yaang teratur dan dengan gizi seimbang, cukup istirahat serta mampu mempertahankan berat ideal.

Dalam tulisan ini penulis hanya membatasi diri pada jenis produk pangan dan makanan sehat yang teratur dan dengan gizi seimbang, tentu saja yang erat kaitannya dengan Omega-9.

Makan (diet) sehat sangat erat kaitannya dengan diet jantung sehat. Hal itu barangkali disebabkan karena masalah jantung dan isu penyakit CVD (Cardio Vascular Disease), merupakan penyebab kematian nomor 2 di Indonesia, dan mungkin juga hal ini berlaku di berbagai negara berkembang lainnya dan di negara maju.

Penyakit jantung banyak kaitannya dengan pangan yang kita konsumsi. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah, tingginya kadar kolesterol dalam darah, khususnya LDL (low density lipoprotein) jenis kolesterol jahat, karena menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah, dan HDL (high density lipoprotein) yang disebut kolesterol yang baik, karena besarnya peranan dalam meningkatkan daya kekebalan (imunitas) tubuh.

Idealnya bila manusia memiliki kadar LDL rendah, tinggi kandungan HDL-nya. Dari komponen-komponen HDL, yang terbanyak dan yang paling penting adalah apo-lipoprotein A-1, suatu faktor pelindung tubuh yang sangat penting peranannya.

Di samping itu juga disarankan untuk mengurangi kadar lemak lain seperti trigliserida dan lp(a) lipoprotein, serta dianjurkan mengkonsumsi jenis pangan yang mampu mengendalikan tekanan darah tinggi, seperti misalnya garam natrium.

Kolesterol yang terdapat dalam tubuh ternyata sebanyak tiga perempatnya bukan berasal dari makanan, tetapi berasal dan diproduksi oleh organ tubuh hati. Produksi kolesterol dalam hati tersebut distimulir oleh konsumsi lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dianggap lemak jahat, yang sedapat mungkin dihindari. Lemak jenuh banyak terkandung dalam gajih (lemak ternak/hewani) dan minyak kelapa.

Setiap minyak (cair) dan lemak (padat) selalu merupakan campuran dari tiga jenis asam lemak, yaitu; asam lemak tak jenuh yang terdiri dari asam lemak tak jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acid), asam lemak tak jenuh ganda (poly-unsaturated fatty acid) dan asam lemak jenuh (saturated fatty acid).

Hanya biasanya dalam suatu produk pangan, salah satu jenis asam lemak saja yang menduduki tempat yang dominan. Dari ketiga jenis asam lemak tersebut, ternyata asam lemak tak jenuh (mono-unsaturated dan poly-unsaturated) berperan positif dalam menjaga kesehatan jantung. Sedang asam lemak jenuh dan trans-fatty acid (hasil processing lemak, baking dan fast foods) sebaiknya dihindari.


Minyak Tak Jenuh Omega

Minyak Omega merupakan minyak yang memiliki kadar tinggi asam lemak omega (omega berarti akhir). Jadi asam lemak Omega-3 berarti memiliki ikatan rangkap tak jenuh yang terdapat pada atom C ketiga dan keempat terakhir dihitung dari gugus methyl-nya, demikian seterusnya bagi Omega-6 dan Omega-9.

Seberapa seharusnya asam lemak tak jenuh tersebut harus dikonsumsi secara tepat dan ideal, sangat tergantung pada kondisi, lokasi dan status gizi seseorang. Tetapi banyak pakar berpendapat, bahwa untuk mendapatkan kondisi kesehatan yang baik disarankan untuk mengkonsumsi relatif kadar tinggi mono-unsaturated dan poly-unsaturated setara 32% total konsumsi kalori, dengan lemak jenuh tidak boleh lebih dari 8% dari total konsumsi kalori.

Sedang pakar lainnya menyatakan bahwa idealnya bagi tubuh prima, disarankan untuk mengkonsumsi 20% lemak dari total konsumsi enerji dan dari jumlah tersebut disarankan hanya 4% yang berasal dari lemak jenuh.

Tiga asam lemak tak jenuh yang penting adalah Omega-3, Omega-6 dan Omega-9. Minyak makan sering mengandung ketiga-tiganya dalam komposisi yang bervariasi. Khususnya dari ketiga asam lemak tak jenuh tersebut, dua asam lemak tak jenuh Omega-3 dan Omega-9 sangat esensial bagi kehidupan.


Istimewanya Omega-9 (Asam Oleat)

Omega-9, banyak ditemukan dalam minyak zaitun (olive oil). Dari hasil penelitian yang dilaporkan akhr-akhir ini, khususnya hasil penelitian sejak tahun 1992, dan lebih-lebih di tahun 1988, 1999 dan tahun 2000, menyimpulkan bahwa Omega-9 memiliki daya perlindungan tubuh yang mampu menurunkan LDL, meningkatkan HDL yang lebih besar dibandingkan Omega-3 dan Omega-6.

Tetapi laporan hasil penelitian yang baru juga menyatakan bahwa Omega-6 memiliki segi negatif karena berkaitan dengan peningkatan senyawa eicosanoids yang menstimulus pertumbuhan tumor pada binatang percobaan.

Indahnya adalah bahwa Omega-3 dan Omega-9 justru memiliki potensi untuk memblokir produk senyawa eicosanoids yang berbahaya tersebut. Masyarakat yang hidup di kawasan Mediteranian, jarang ditemukan kasus penyakit jantung. Hal ini mungkin karena tingginya konsumsi Omega-9 dan Omega-3. Sedang di Amerika-Eropa konsumsi lemaknya memiliki rasio 10 : 1 (Omega-6 : Omega:3) yang kini dianggap tidak sehat.

Komposisi asam lemak Omega-9 di beberapa produk minyak adalah sebagai berikut:
Produk Minyak

Komposisi asam lemak Omega-9 :
minyak advocado 50%
minyak makademia 45%
minyak zaitun 28%
biji apricot 35%
biji almon 33%



Bila dibanding poly-unsaturated fat (PUFA), mono-unsaturated fat (MUFA) lebih baik perannya karena pada PUFA meskipun berguna untuk menurunkan kolesterol LDL, tetapi memiliki kelemahan menurunkan HDL. Sedangkan MUFA mampu menurunkan LDL tetapi juga mampu meningkatkan HDL, suatu yang justru kita kehendaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar