21 Mei, 2009

Jenis-jenis Termometer



Demam merupakan salah satu gejala penyakit yang sering terjadi pada sang buah hati. Walaupun demikian tetap saja para orangtua akan merasa cemas bila hal itu terjadi. Adanya suhu tubuh yang meningkat bisa jadi merupakan gejala dari gangguan kesehatan lain.

Sebagai pengukur suhu tubuh biasa digunakan alat pengukur suhu tubuh (termometer) & dahulu kala termometer air raksa lazim digunakan sebagai alat pengukur suhu tubuh. Tetapi untuk saat ini termometer air raksa mulai jarang digunakan karena ada kekhawatiran terhadap bahaya air raksa bila pecah & terkena tubuh. Jadi termometer apa yang sebaiknya digunakan ? termometer digital, termometer telinga ataukah termometer jenis lain. Berikut uraian dari mayoclinic tentang berbagai jenis termometer yang ada.

Termometer Digital

Termometer digital yang ditenagai oleh batere kecil, menggunakan sensor panas elektronik untuk mendeteksi suhu tubuh. Sebagian besar termometer digital dapat melakukan pengukuran suhu tubuh melalui mulut dibawah lidahnya (oral), dibawah lengan (axillary) ataupun melalui anus (rectal). Dan hasilnya dapat diketahui dalam jangka waktu 30 detik atau kurang. Hasil pembacaan termometer tersebut akan muncul pada layar kecil di bagian atas termometer. Termometer digital mempunyai harga yang lebih ekonomis & sesuai untuk bayi, anak kecil ataupun orang dewasa.

Catatan :
Untuk bayi dibawah usia 3 bulan, pengukuran suhu tubuh sebaiknya dilakukan melalui anus karena lebih akurat. Sedangkan untuk anak-anak & orang dewasa, pengukuran suhu tubuh melalui mulut bisa dilakukan & hasilnya juga akurat asalkan mulut tertutup selama proses pengukuran dilakukan. Pengukuran suhu tubuh melalui bawah lengan hasilnya kurang akurat dibandingkan 2 cara tersebut diatas.

Termometer Digital Pacifier

Jika sang buah hati sering menggunakan pacifier atau empeng, anda dapat menggunakan termometer yang berbentuk seperti empeng ini. Si kecil hanya tinggal menghisap/menyedot termometer tersebut sampai suhu tubuh terdeteksi oleh termometer. Hasil dari pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian depan termometer. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum. Walaupun tampak lebih mudah digunakan, ada beberapa kekurangan dari termometer ini yaitu termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi usia dibawah 3 bulan & untuk penggunaan supaya hasilnya akurat maka si kecil harus menghisap termometer tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama, sekitar 3 menit. Pada sebagian anak-anak maka hal ini dapat menyulitkan.

Termometer Telinga Digital

Termometer telinga digital atau bisa juga disebut termometer ‘tympanic’ menggunakan sinar infra merah untuk mengukur suhu tubuh didalam lubang telinga. Jika digunakan secara tepat, termometer telinga ini dapat mengukur suhu tubuh secara cepat & akurat, bahkan kadang hanya dalam waktu beberapa detik saja. Hasil pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian atas termometer. Termometer telinga ini juga ditenagai oleh batere kecil serta sesuai untuk bayi diatas usia 3 bulan, anak-anak serta orang dewasa. Termometer telinga digital tidak di anjurkan untuk digunakan pada bayi usia dibawah 3 bulan karena pada usia tersebut lubang telinga bayi masih terlalu kecil. Termometer telinga digital ini juga biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan termometer digital jenis lain.

Termometer Strip


Termometer strip mengandung cairan Kristal yang dapat bereaksi terhadap panas. Cukup tempelkan saja termometer tersebut pada bagian dahi, maka termometer strip tersebut akan mendeteksi suhu tubuh melalui perubahan warna pada cairan. Termometer strip ini dapat digunakan untuk bayi, anak-anak serta orang dewasa. Akan tetapi hasil pengukuran termometer strip ini tidak terlalu akurat. Jadi jika anda menginginkan hasil pengukuran yang lebih akurat, lebih baik gunakan termometer digital. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum

1 komentar: